Berita Terbaru
Rakornas BAZNAS 2025, Bappenas: Zakat Berperan Penting dalam Pembangunan Nasional
Plt. Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali mengungkapkan peran zakat sangat penting dalam pembangunan nasional. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025, hari kedua, pada Rabu (27/08/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Pungkas juga menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS atas kiprahnya yang konsisten dalam pengentasan kemiskinan dan pengurangan ketimpangan, serta menegaskan bahwa kontribusi zakat semakin relevan dalam mendukung pencapaian target pembangunan.
“Kemiskinan kita sudah turun drastis, sekarang sudah di bawah 10 persen. Namun yang menjadi perhatian adalah ketimpangan. Di sinilah zakat berperan penting, tidak hanya membantu secara konsumtif, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar dapat keluar dari kemiskinan,” ujarnya.
Lebih jauh, Pungkas menekankan bahwa sinkronisasi program BAZNAS dengan arah pembangunan pemerintah menjadi hal yang sangat penting. Ia menyebutkan bahwa integrasi program BAZNAS di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) akan memperkuat daya ungkit terhadap pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“RPJMD di daerah harus mengikuti RPJMN. Karena itu, BAZNAS provinsi, kabupaten, dan kota perlu memastikan programnya tercantum dalam RPJMD, sehingga daya ungkitnya lebih besar,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa potensi zakat nasional yang sangat besar, mencapai Rp327 triliun per tahun, harus dikelola secara optimal. Menurutnya, hal tersebut membutuhkan strategi ekosistem yang mendorong masyarakat untuk menunaikan kewajiban zakat secara lebih luas dan berkelanjutan.
“Tantangannya adalah bagaimana potensi itu bisa terealisasi dengan menciptakan ekosistem yang mendorong masyarakat untuk tahu, mau, dan mampu menunaikan zakat. Faktor kepercayaan kepada lembaga pengelola zakat menjadi kunci utama,” tegasnya.
Dalam konteks pembangunan jangka panjang, Pungkas menegaskan kembali bahwa zakat dapat menjadi salah satu instrumen penting untuk mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa kontribusi BAZNAS akan sangat menentukan keberhasilan dalam menurunkan kemiskinan dan mengecilkan ketimpangan sosial.
“Kita ingin menuju Indonesia yang maju dan sejahtera, dengan kemiskinan mendekati nol dan kesenjangan yang semakin kecil. Peran BAZNAS dalam mendukung tujuan besar ini sangat strategis,” terangnya.
Menutup paparannya, Pungkas mendorong agar pengelolaan zakat semakin diperkuat melalui tata kelola yang baik serta pemanfaatan teknologi digital. Hal ini, menurutnya, akan meningkatkan efektivitas zakat sekaligus melengkapi keterbatasan anggaran pemerintah.
“APBN kita terbatas, sehingga peran pembiayaan non-pemerintah seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf menjadi sangat penting. Dengan tata kelola yang baik dan dukungan digitalisasi, zakat akan semakin besar kontribusinya bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Melalui Rakornas 2025 ini, BAZNAS RI meneguhkan komitmennya untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam pengelolaan zakat, sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional.
28/08/2025 | Humas
Rakornas 2025, BPS: BAZNAS Berperan Strategis Turunkan Angka Kemiskinan di Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memiliki peran strategis dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Berkolaborasi dengan BAZNAS RI untuk penyaluran bantuan sangat penting, agar tepat sasaran dan benar-benar diterima oleh para mustahik.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti saat menjadi pemateri pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS hari kedua, Rabu (27/08/2025).
Menurut Amalia, jumlah penduduk Indonesia per 8 Agustus 2025 tercatat sebanyak 286,8 juta dengan tingkat kemiskinan sebesar 23,85 juta orang. Jumlah masyarakat miskin terbesar berada di pulau jawa, antara lain Jawa Timur sebanyak 3,87 juta orang masuk da?am kategori miskin, Jawa Barat 3,6 juta orang miskin, Jawa Tengah 3,3 juta orang miskin, kemudian Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.
“Jika dijumlahkan ada 13,13 juta orang atau sekitar 55 persen dari penduduk miskin di Indonesia ada di 5 Provinsi tersebut,” kata Amalia di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Menurut Amalia, berdasarkan survei yang dilakukan, mayoritas penduduk miskin ini berasal dari keluarga yang putus sekolah atau memiliki kepala rumah tangga yang hanya lulusan SD. Salah satunya bekerja di sektor pertanian sebesar 45,67 persen, dan yang lain bekerja di sektor informal sehingga tidak memiliki jaminan kesehatan.
“Jadi pendidikan itu penting untuk menjamin tingkat kesejahteraan sebuah keluarga,” kata Amalia.
Karena itu, Presiden Prabowo mendirikan sekolah rakyat yang memang diperuntukkan bagi masyarakat miskin agar tidak putus sekolah. Dengan harapan, pendidikan ini akan mampu memutus garis kemiskinan pada keluarga miskin tersebut.
“Ini salah satu proses pemutusan rantai kemiskinan, jadi betapa pendidikan itu penting untuk menjamin kesejahteraan rumah tangga di generasi berikutnya,” jelas Amalia.
Amalia menambahkan, BPS juga menawarkan kerja sama dengan BAZNAS melalui data tunggal kesejahteraan (DTSEN). Melalui kerja sama ini, harapan penyaluran bantuan akan benar-benar tepat sasaran karena BPS memiliki data masyarakat miskin dan BAZNAS yang akan terjun langsung menyalurkan bantuan kepada para mustahik yang berhak menerima.
“Kalau kolaborasi ini terjadi maka ini menjadi bagian penting proses pemutakhiran DTSEN yang bisa kita lakukan bersama-sama dan Bapak/Ibu bisa manfaatkan untuk melihat dan memetakan di mana orang miskin itu berada, siapa, sudahkah dia mendapatkan bantuan atau belum, kita bisa petakan bersama-sama menggunakan DTSEN ini,” kata Amalia.
Terakhir dia menambahkan, ada 4 barang komoditas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan yakni beras, telur ayam, daging ayam, dan mie instan.
“Jadi kalau mau mengintervensi, membantu untuk meringankan beban orang miskin, berdasarkan survei kami 4 komoditas ini yang memang memberikan kontribusi kepada mereka,” ungkap Amalia.
28/08/2025 | Humas
Rakornas BAZNAS RI 2025, Menko PMK: BAZNAS Mitra Strategis Pemerintah dalam Pembangunan Manusia
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya sinergisitas antara pemerintah dan BAZNAS untuk kesejahteraan masyarakat, agar program pembangunan manusia berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.
Hal tersebut disampaikan Pratikno dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS RI di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Pratikno menyampaikan, BAZNAS tidak hanya berperan dalam menyalurkan zakat, tetapi juga mampu mengisi ruang-ruang yang belum sepenuhnya dijangkau pemerintah. Menurutnya, peran BAZNAS sangat strategis karena dapat hadir lebih cepat dalam menjawab kebutuhan masyarakat di berbagai sektor.
“Pemda atau birokrasi pada umumnya tidak fleksibel untuk merespons suatu hal, karena harus ada perencanaan, anggarannya sudah dialokasikan, dan seterusnya. Tapi mungkin fleksibiltas bisa dilakukan di BAZNAS,” ujar Pratikno.
Pratikno menilai fleksibilitas menjadi salah satu keunggulan BAZNAS dibandingkan birokrasi pemerintah. Katanya, sifat birokrasi yang kaku sering kali membuat respons terhadap kebutuhan masyarakat berjalan lambat. Di sinilah BAZNAS bisa mengambil peran pelengkap.
“Mungkin fleksibilitas bisa dilakukan di BAZNAS, sehingga bisa menutup kelemahan pemerintah yang tidak fleksibel. Ini akan sangat membantu, khususnya untuk program-program yang sangat urgent,” jelas Pratikno.
Lebih lanjut, Pratikno menegaskan, sektor kesehatan, pendidikan, dan penanganan bencana merupakan bidang prioritas yang membutuhkan dukungan cepat dan tepat. Kontribusi BAZNAS di tiga sektor itu sangat penting untuk mengurangi beban publik yang berisiko tinggi jika penanganannya terlambat.
“Kalau kesehatan dan bencana itu prioritas utama, karena risiko kerugian yang ditanggung publik terlalu besar. Peran BAZNAS di sini sangat fundamental,” tambahnya.
Pratikno juga berharap kolaborasi antara pemerintah dan BAZNAS tidak hanya berhenti di level pusat, melainkan dapat menginspirasi lahirnya koalisi di daerah. Menurutnya, kehadiran BAZNAS di daerah bisa menjadi motor penggerak sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga zakat.
“Kami mengharapkan sekali, kerja sama ini bisa mendorong munculnya koalisi di daerah dalam mengatasi persoalan-persoalan pembangunan manusia. Kalau BAZNAS ada tim yang kita bisa sama-sama membahas secara detail kerja sama, nanti dari kami siap,” katanya.
27/08/2025 | Humas
Optimalkan Dana ZIS, BAZNAS RI Luncurkan UPZ Desa Seluruh Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa seluruh Indonesia mengoptimalkan pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS).
UPZ Desa merupakan satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat baik di lingkungan desa maupun kelurahan.
Peluncuran UPZ Desa dilaksanakan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan BAZNAS Award 2025 dengan tema “Menguatkan BAZNAS, Mendukung ASTACITA”, di Jakarta, Selasa (26/08/2025).
"Pada hari ini kita luncurkan UPZ Desa seluruh Indonesia dalam rangka untuk mengoptimalkan dana zakat, infak dan sedekah agar betul-betul sesuai dengan tiga prinsip Aman BAZNAS, yakni Aman Syar'i, Aman Regulasi dan Aman NKRI," kata Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor. Achmad MA.
Kiai Noor menambahkan, kehadiran UPZ Desa seluruh Indonesia memiliki dampak yang sangat besar bagi pengelolaan zakat di Indonesia.
Hingga saat ini, kata Kiai Noor, telah terdaftar sebanyak 2.536 UPZ kecamatan, 12.728 UPZ desa/kelurahan, dan 41.504 UPZ masjid
“Semua UPZ tersebut mempunyai tugas untuk menghimpun dan mengelola dana ZIS,” kata Kiai Noor.
Menurut Kiai Noor, potensi penghimpunan UPZ Desa juga sangat besar karena masih banyak desa atau kelurahan di seluruh Indonesia, yang akan dibentuk UPZ. Sehingga diharapkan dapat terus mengoptimalkan perannya agar semakin banyak umat terlayani dalam melaksanakan zakat dan semakin banyak mustahik yang menerima manfaat.
"Dengan adanya Rakornas dan BAZNAS Award 2025, kami berharap seluruh UPZ dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam pengelolaan zakat, sehingga dapat memberikan kebermanfaatan nyata bagi umat," pungkasnya.
27/08/2025 | Humas
BAZNAS RI Luncurkan AAZRI, Perkuat Peran Amil Demi Optimalisasi Potensi Zakat Nasional
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI resmi meluncurkan Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI), sebagai upaya memperkuat peran amil dari pusat hingga desa. Penguatan peran amil diharapkan dapat mengoptimalkan potensi zakat nasional, guna mendukung pencapaian program Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
Peluncuran AAZRI dilakukan langsung oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025). Acara tersebut dihadiri Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani, serta diikuti 1.200 peserta dari BAZNAS provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA. mengatakan, pembentukan AAZRI merupakan bagian dari komitmen BAZNAS untuk memperkuat peran amil sekaligus mendukung pencapaian program Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
"Hari ini, BAZNAS meresmikan Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI) dari pusat hingga desa. Jika tiap desa ada lima amil, dikalikan 80 ribu desa, jumlahnya sekitar 400 ribu amil. Ditambah yang ada di kota dan provinsi, total bisa mencapai satu juta amil," ujar Kiai Noor.
Ia menambahkan, ide pembentukan AAZRI ini lahir melalui konsultasi dengan Menteri Agama RI. Menurutnya, semakin banyak jumlah amil zakat, semakin besar pula peluang pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah di masyarakat.
"Target yang sudah ditetapkan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), insya Allah Rp66 triliun akan kita capai pada tahun 2026. Syukur nanti terus meningkat, karena seperti disampaikan Pak Menteri, masih banyak sumber dana zakat yang belum kita raih. Dengan semakin banyaknya amil, akan semakin banyak pula orang yang bekerja mengumpulkan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor menekankan, AAZRI tidak hanya menjadi wadah formal, tetapi juga sarana penguatan kapasitas dan integritas para amil di seluruh Indonesia. Dengan keberadaan AAZRI, diharapkan mampu menggerakkan potensi besar zakat di Indonesia agar lebih optimal dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
"Insya Allah mudah-mudahan ini menjadi bagian yang tak terpisahkan bagaimana kita semuanya berperan aktif dalam rangka untuk mendukung Asta Cita," ucap Kiai Noor.
Sementara, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, yang hadir dalam acara tersebut, turut menyambut baik peluncuran AAZRI. Menurutnya, langkah BAZNAS membentuk asosiasi amil zakat akan memberikan dampak besar bagi kemajuan bangsa.
"AAZRI ini diperkirakan jumlahnya mencapai 1 juta orang. Jika hal itu tercapai, dan masing-masing amil mampu mengumpulkan dana Rp10 juta, berarti akan terkumpul Rp10 triliun. Dana tersebut akan langsung digunakan untuk kepentingan masyarakat di daerah-daerah," kata Muzani.
Ia menilai kerja para amil zakat merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan memiliki nilai strategis dalam membangun bangsa. "Oleh karena itu, pekerjaan ini adalah pekerjaan yang mulia, luhur, dan luar biasa. Inilah pahlawan-pahlawan Indonesia menjelang 100 tahun Republik Indonesia," tegasnya.
Muzani juga menambahkan, apa yang dilakukan BAZNAS merupakan bentuk nyata pemanfaatan otoritas negara untuk membantu rakyat dan mempercepat pencapaian tujuan negara dalam menyejahterakan rakyat.
“Apa pencapaian tujuan bernegara itu? negara yang kuat, bukan hanya karena tentaranya atau polisinya yang kuat, melainkan juga karena rakyatnya kuat: rakyat tanpa utang, rakyat yang sehat, rakyat yang kenyang, dan rakyat yang memiliki pekerjaan,” ucap Muzani.
27/08/2025 | Humas
Rakornas BAZNAS 2025, Ketua MPR Apresiasi Peran BAZNAS Melindungi Rakyat Kecil
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, H. Ahmad Muzani mengapresiasi peran BAZNAS RI yang selama ini telah membantu negara dalam melindungi fakir miskin dan mereka yang membutuhkan kehadiran negara.
Hal tersebut disampaikan Muzani saat memberikan sambutan pada acara rapat kerja nasional (Rakornas) BAZNAS RI 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
“Siapa yang bertanggung jawab mengurus fakir, miskin, anak terlantar, kesehatan rakyat, usaha ekonomi kecil? menurut UUD yang bertanggung jawab untuk mengurus mereka adalah negara,” kata Muzani.
Muzani menjelaskan, bentuk negara dalam menjalankan tanggungjawabnya melindungi dan memelihara fakir miskin adalah dengan dua cara. Pertama, melalui dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan program-program pemerintah.
Kedua, negara membentuk lembaga-lembaga dan memberi mandat untuk membantu fakir miskin, termasuk salah staunya adalah BAZNAS melalui kewenangannya mengelola dana zakat.
“BAZNAS adalah lembaga yang diberi mandat oleh negara untuk mengurus mereka. Apa yang dilakukan BAZNAS adalah untuk membantu negara dalam upaya mempercepat pencapaian-pencapaian tujuan bernegara,” terangnya.
Muzani menambahkan, tujuan bernegara bukan hanya menjadikan negara kuat dengan memiliki pasukan tentara dan polisi yang kuat, melainkan memiliki rakyat yang merdeka dan terbebas dari kemiskinan.
“Negara ini akan kuat, bukan hanya tentaranya yang kuat, bukan hanya polisinya yang kuat, tapi selain polisi yang kuat tentara yang kuat juga diperlukan adalah rakyat yang tanpa hutang, rakyat yang sehat, rakyat yang kenyang, rakyat yang punya pekerjaan dan rakyat yang dompetnya tebal,” tegas dia.
“BAZNAS bagian dari itu tunggung jawabanya, karena itu Rapat Kerja Nasional pada hari ini adalah upaya bagaimana menguatkan BAZNAS dalam program Astacita menuju Indonesia merdeka,” tambahnya.
Turut hadir dalam pembukaan Rakornas, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, Wakil Kepala Perwakilan RI Kedubes Indonesia untuk Mesir M. Zaim A. Nasution, Ketua MUI KH. Anwar Iskandar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Dr. Fadlul Imansyah, S.E., M.M., CIFP., serta jajaran pimpinan dan perwakilan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia.
27/08/2025 | Humas
Sukseskan Asta Cita, Menag RI Buka Rakornas BAZNAS 2025
Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025). Forum tahunan ini mengusung tema “Menguatkan BAZNAS, Menyukseskan Asta Cita” sebagai dukungan terhadap agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Turut hadir dalam pembukaan Rakornas, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, Ketua MUI KH. Anwar Iskandar, Wakil Kepala Perwakilan RI Kedubes Indonesia untuk Mesir M. Zaim A. Nasution, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, serta jajaran pimpinan dan perwakilan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menegaskan Rakornas BAZNAS menjadi momentum penting dan tepat untuk menyinergikan program zakat dengan Asta Cita yang diharapkan bisa memberi dampak langsung dan nyata pada kesejahteraan yang merata bagi umat.
“Tema Rakornas 2025 mengandung makna besar agar zakat benar-benar menjadi instrumen transformasi sosial yang mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat dan mendukung Asta Cita,” ujar Kiai Noor.
Menurut Kiai Noor, dukungan BAZNAS terhadap Asta Cita terwujud melalui berbagai program nyata yang sejalan dengan misi pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi, hingga pembangunan inklusif dan berkeadilan.
“Melalui Rakornas ini, kita meneguhkan tekad bahwa BAZNAS akan terus bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil untuk memastikan zakat benar-benar menjadi pilar yang menopang pencapaian Asta Cita serta mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat dan visi Indonesia Emas 2045,” ucap Kiai Noor.
Ia menambahkan, BAZNAS berhasil menunjukkan kinerja penghimpunan yang meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir. Menurutnya, zakat semakin mendapat tempat di hati masyarakat sebagai instrumen keadilan sosial.
“Penghimpunan zakat nasional naik signifikan, dari Rp12,43 triliun pada 2020 menjadi Rp40,53 triliun di 2024. Di tingkat pusat, pengumpulan meningkat dari Rp517 miliar pada 2021 menjadi Rp1,12 triliun pada 2024, dengan target Rp1,35 triliun pada 2025,” ucap Kiai Noor.
Pada kesempatan itu, Kiai Noor juga mengungkapkan, jumlah muzaki terus bertambah hingga mencapai 28,46 juta jiwa pada 2024. Ia menilai, angka tersebut mencerminkan peningkatan kesadaran berzakat di tengah masyarakat.
Selain itu, kata Kiai Noor, BAZNAS memperkuat tata kelola zakat melalui transformasi digital, peningkatan kualitas SDM amil, serta penguatan koordinasi nasional. Terlebih, lanjutnya, Indeks Zakat Nasional (IZN) kini sudah diakui sebagai salah satu indikator pembangunan daerah oleh Bappenas.
BAZNAS juga tercatat aktif di level internasional, terutama dalam kontribusi kemanusiaan untuk Palestina. Hingga Juli 2025, BAZNAS telah menghimpun sebanyak Rp375 miliar dan menyalurkan Rp120 miliar untuk membantu lebih dari 670 ribu penerima manfaat di Gaza.
“Kita patut bangga karena logo BAZNAS kini dikenal di kancah internasional sebagai simbol kepedulian bangsa Indonesia,” kata Kiai Noor.
Rakornas BAZNAS 2025 turut menghadirkan BAZNAS Awards yang memberikan hampir 1.000 penghargaan kepada berbagai pihak, mulai dari BAZNAS daerah, lembaga amil zakat (LAZ), tokoh publik, hingga mitra perusahaan. Menurut Kiai Noor, penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi sekaligus pemacu semangat bagi semua elemen penggerak zakat.
“Harapan besar dari Rakornas ini adalah lahirnya langkah-langkah konkret yang semakin memajukan pengelolaan zakat di Indonesia. Zakat bukan hanya ibadah individual, tetapi bagian dari gotong royong bangsa untuk menghadirkan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan,” tegasnya.
Rakornas kali ini juga menjadi penanda berakhirnya masa kepemimpinan BAZNAS periode 2020–2025. Kiai Noor menyampaikan agar estafet kepemimpinan berikutnya tetap menjaga dan mengembangkan inovasi yang telah dibangun.
“Kami memohon doa dan dukungan agar kepemimpinan berikutnya dapat membawa BAZNAS semakin kokoh dan berdampak luas bagi kesejahteraan umat serta pembangunan bangsa,” pungkasnya.
Hadir dalam Rakornas BAZNAS 2025, Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Hj. Saidah Sakwan, MA, Pimpinan Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM, Pimpinan Bidang SDM, Keuangan dan Umum Kol. Caj. (Purn) KH. Nur Chamdani, Pimpinan Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Prof. (HC) Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA, CFRM, serta Pimpinan Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. KH. M. Nadratuzzaman Hosen, M.S, M.Ec, Ph.D., Deputi 1 BAZNAS RI Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta, serta Deputi 2 BAZNAS RI saat ini dijabat oleh Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si.
27/08/2025 | Humas
BAZNAS Sultra: Gubernur Andi Sumangerukka Tunaikan Zakat Mal, Teladan dan Komitmen Penguatan Ekonomi Umat
Kendari, 28 Maret 2025 – Di tengah kesibukan memimpin roda pemerintahan Sulawesi Tenggara, Gubernur Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E., MM., atau yang akrab disapa ASR, kembali menunjukkan keteladanannya sebagai seorang pemimpin Muslim yang taat. Bertempat di kediaman pribadinya, Gubernur ASR menunaikan zakat malnya secara tunai kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sulawesi Tenggara. Momen yang penuh keberkahan ini tidak hanya menjadi bukti ketaatan beliau, tetapi juga menjadi penegasan atas peran strategis BAZNAS dalam mengoptimalkan potensi zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat.
Keikhlasan Seorang Pemimpin: Gubernur ASR, Sang Jenderal Dermawan
Kisah keteladanan Gubernur ASR dalam menunaikan zakat bukanlah hal baru. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Pelaksana BAZNAS Sultra, Andi Muh. Syafi’i R., S.Kom., "Bapak ASR sangat mendukung pengelolaan zakat. Beliau mendapat julukan Jenderal Dermawan dari para prajuritnya ketika masih aktif sebagai tentara. Hal ini dikarenakan beliau memang sudah sering membantu orang-orang yang membutuhkan tanpa pandang bulu."
Komitmen beliau terhadap zakat sudah terjalin sejak lama. Sejak tahun 2018, ketika menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Provinsi Sultra, beliau sudah aktif setiap tahunnya menunaikan zakat mal dan zakat fitrahnya melalui BAZNAS Sultra. Meskipun kini mengemban amanah yang lebih besar sebagai Gubernur, keteladanan tersebut tidak pernah luntur. Penunaian zakat beliau di tahun 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa amanah kepemimpinan tidak melupakan kewajiban sebagai seorang Muslim. Ini adalah teladan yang luar biasa bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.
Di hadapan para pimpinan BAZNAS Sultra yang hadir, Gubernur ASR secara langsung menyerahkan zakat mal dan fitrahnya yang diterima serta didoakan oleh Wakil Ketua II BAZNAS Sultra, Drs. H. Anab T. Malinda, S.H., M.Si. Turut mendampingi dalam momen tersebut adalah Ketua BAZNAS Sultra, Punardin, S.Ag., Wakil Ketua IV, Drs. H. Arsidik Asuru, M.Ag., serta Kepala Pelaksana, Andi Muh. Syafi’i R., S.Kom., dan Kabag Kesdum, Agung Syutiawan, S.Sos.
Penunaian zakat ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah manifestasi keimanan yang mendalam. Dalam Islam, zakat adalah salah satu rukun Islam yang memiliki dimensi sosial yang sangat kuat. Ia bukan sekadar ibadah vertikal kepada Allah SWT, tetapi juga ibadah horizontal yang membersihkan harta sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap sesama. Harta yang dikeluarkan sebagai zakat akan membawa keberkahan, tidak hanya bagi muzaki (orang yang berzakat) tetapi juga bagi mustahik (penerima zakat) dan seluruh masyarakat.
Peran Strategis BAZNAS Sultra dan Komitmen untuk Pemberdayaan
Dalam pertemuan penuh makna tersebut, Gubernur ASR menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja dan kehadiran BAZNAS Sultra. Beliau memandang BAZNAS sebagai lembaga yang kredibel dan profesional dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Namun, lebih dari itu, Gubernur juga memberikan arahan strategis yang visioner untuk penguatan peran BAZNAS ke depan.
Gubernur ASR menekankan bahwa sumber zakat harus diperluas, tidak hanya berfokus pada Aparatur Sipil Negara (ASN). Beliau mendorong BAZNAS untuk merangkul para pengusaha dan pebisnis yang hartanya telah mencapai nisab dan haul, serta menggali potensi zakat perusahaan yang beroperasi di Sulawesi Tenggara. "Ini merupakan kunci dalam mengoptimalkan pengumpulan ZIS dan memperluas kebermanfaatannya bagi masyarakat," tegas Gubernur ASR.
Pernyataan ini sejalan dengan visi BAZNAS sebagai lembaga yang tidak hanya mengumpulkan, tetapi juga mendistribusikan zakat secara tepat sasaran dan efektif. Optimalisasi pengumpulan zakat dari berbagai sektor, termasuk swasta, akan menciptakan ekosistem zakat yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan demikian, dana ZIS yang terkumpul akan semakin besar dan dapat menjangkau lebih banyak mustahik yang membutuhkan.
Lebih lanjut, Gubernur juga menyoroti pentingnya arah penyaluran dana ZIS. Beliau menyampaikan bahwa dana ZIS perlu diarahkan pada program-program yang bersifat produktif atau pemberdayaan umat, tidak hanya sebatas konsumtif. Ini adalah arahan yang sangat penting. Zakat tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar mustahik sesaat, tetapi juga harus menjadi jembatan bagi mereka untuk keluar dari garis kemiskinan secara mandiri.
Sinergi Program untuk Kesejahteraan Umat
Menyambut arahan Gubernur, Ketua BAZNAS Sultra, Punardin, S.Ag., menyampaikan bahwa program-program yang dijalankan oleh BAZNAS Sultra sudah sejalan dengan program unggulan yang diusung oleh Gubernur ASR dan Wakil Gubernur Hugua (ASR-HUGUA). BAZNAS Sultra telah merancang program-program yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Salah satu program unggulan BAZNAS Sultra yang selaras dengan visi ASR-HUGUA adalah bantuan modal usaha. Program ini senada dengan program unggulan ASR-HUGUA yaitu MANTU (Modal Usaha untuk Ibu-Ibu). Melalui program ini, BAZNAS memberikan bantuan modal kepada para mustahik, terutama ibu-ibu, untuk memulai atau mengembangkan usaha kecil mereka. Bantuan ini tidak hanya berupa dana, tetapi juga pendampingan dan pelatihan agar usaha yang dijalankan dapat berkelanjutan.
Selain itu, BAZNAS Sultra juga memiliki program bantuan pendidikan yang selaras dengan program ASR-HUGUA, yaitu Penggaris (Perlengkapan dan Seragam Gratis Sekolah). Program ini dirancang untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin tidak terhalang untuk bersekolah karena keterbatasan biaya. Dengan memberikan bantuan perlengkapan dan seragam sekolah, BAZNAS membantu meringankan beban orang tua dan memastikan anak-anak dapat mengejar cita-cita mereka.
"Masih banyak program yang tentunya tersinergi dan dapat dikolaborasikan," tambah Punardin. Sinergi antara program pemerintah daerah dan program BAZNAS adalah kunci untuk menciptakan dampak yang lebih besar dan terstruktur. Zakat, yang dikelola oleh BAZNAS, akan menjadi instrumen pelengkap yang efektif untuk mencapai target pembangunan daerah, khususnya dalam bidang pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial.
Zakat: Pilar Utama Ekonomi Umat dan Kesejahteraan Sosial
Penunaian zakat Gubernur ASR di BAZNAS Sultra pada hari itu adalah lebih dari sekadar berita. Ia adalah sebuah narasi tentang komitmen, keteladanan, dan kolaborasi. Zakat, dalam pandangan Islam, adalah pilar utama yang dapat menjamin stabilitas ekonomi dan keadilan sosial. Jika potensi zakat dikelola dengan baik, ia dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang signifikan.
Langkah Gubernur ASR ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya para pejabat, pengusaha, dan seluruh umat Muslim, untuk menunaikan kewajiban zakat mereka melalui lembaga yang kredibel seperti BAZNAS. Dengan berzakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga berkontribusi langsung pada upaya pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi umat, dan pembangunan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Semoga Allah SWT menerima amal zakat kita dan menjadikan BAZNAS sebagai jembatan keberkahan yang terus mengalir untuk seluruh umat. Amin.
31/03/2025 | Humas
Menteri Kabinet Merah Putih, Anggota DPR RI, DPD RI, hingga TNI/Polri Tunaikan Zakat melalui BAZNAS RI
Para menteri Kabinet Merah Putih, anggota DPR RI, DPD RI, hingga TNI/Polri menunaikan zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dalam pelaksanaan Zakat Istana 2025, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, termasuk Staf Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad; Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto; Kepala Kepolisian RI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo; Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi; Menteri BUMN, Erick Thohir; serta sejumlah pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengapresiasi komitmen para pemimpin negara dalam menunaikan kewajiban zakat mereka melalui BAZNAS.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pejabat negara yang telah mempercayakan zakatnya kepada BAZNAS. Ini adalah teladan luar biasa bagi masyarakat Indonesia bahwa zakat memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat,” ujar Kiai Noor.
Menurutnya, partisipasi para pejabat dalam membayar zakat melalui BAZNAS akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga resmi pengelola zakat.
"Dengan semakin banyaknya zakat yang dikelola secara profesional, distribusi bantuan kepada mustahik di berbagai sektor akan semakin optimal," ujar Kiai Noor.
Kiai Noor menegaskan, dana zakat yang dihimpun akan digunakan secara transparan dan akuntabel untuk program-program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, Kiai Noor juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan atas dukungan serta kerja sama yang terus terjalin dengan BAZNAS.
"Alhamdulillah, kami juga banyak bekerja sama dengan berbagai kementerian dalam rangka ikut menyelesaikan kemiskinan ekstrem. Misalnya, dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Dikti dan Saintek, Kementerian Sosial, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI, dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga," ucapnya.
"Tentu kami juga terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian Agama dalam berbagai program kegiatan, khususnya untuk mengentaskan kemiskinan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor mengungkapkan, BAZNAS belum lama ini juga sepakat untuk bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk memberangkatkan 2.000 pekerja terampil dari kalangan dhuafa ke Jepang setiap tahun melalui program magang.
Kiai Noor berharap, keikutsertaan para pemimpin negara dalam menunaikan zakat melalui BAZNAS dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk melakukan hal serupa.
"BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat terus berupaya memastikan bahwa dana yang dihimpun benar-benar memberikan manfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming juga menunaikan zakat melalui BAZNAS RI.
28/03/2025 | Humas
Apresiasi Kinerja, Presiden Prabowo: Terima Kasih BAZNAS
Apresiasi Kinerja, Presiden Prabowo: Terima Kasih BAZNAS
Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi kinerja Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI yang telah meningkatkan kesejahteraan umat dan membantu pemerintah melalui program-program unggulannya.
Hal itu disampaikan dalam acara Zakat Istana 2025 oleh Presiden dan Wakil Presiden, diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/03/2025). Turut hadir Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. bersama Wakil Ketua BAZNAS RI Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM., beserta jajaran Pimpinan BAZNAS RI.
“Saya ucapkan terima kasih kepada BAZNAS RI karena peran pentingnya dalam membantu pemerintah untuk mensejahterahkan masyarakat,” ujar Presiden Prabowo.
Menurut Presiden Prabowo, peran penting BAZNAS ini tidak hanya diakui di dalam negeri tetapi juga ke luar negeri, seperti peran BAZNAS dalam membantu saudara-saudara Muslim di Palestina.
"Saya menghormati kerja keras saudara-saudara (BAZNAS) yang juga diapresiasi di luar negeri, di Palestina, di Timur Tengah. Pekerjaan BAZNAS sangat dihormati, dan BAZNAS selalu hadir di tempat yang sulit. Terima kasih BAZNAS,” ucap Presiden Prabowo.
Menurut Prabowo, menjelang lebaran 2025 ini masih banyak masyarakat yang tidak bisa mudik karena kesulitan ekonomi dan berjuang untuk kelangsungan hidup. Dengan membayar zakat, Presiden berharap dapat membantu meringankan beban hidup mereka.
“Tentunya masih banyak saudara-saudara kita yang mengalami masa sulit dan berjuang untuk kelangsungan hidupnya, jadi mari berdoa untuk mereka dan ulurkan tangan kepada mereka dengan berzakat, berinfak dan sedekah,” ucapnya.
Menurut Presiden Prabowo, “Karena dengan berzakat, kita dapat meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas semua karunia yang telah diberikan-Nya, dengan berzakat kita dapat berbagi untuk meringankan beban hidup mereka.”
“Berzakat merupakan cerminan gotong-royong, mengurangi ketimpangan sosial dan pemerataan kesejahterana sosial. Semoga zakat yang kita keluarkan, amal ibadah kita dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT,” katanya.
Terakhir, Presiden Prabowo meminta agar penyaluran zakat yang dilakukan BAZNAS dapat dilakukan secara transparan dan tepat sasaran.
“Penyaluran zakat harus dilakukan transparan dan efektif dan harus sampai pada mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Turut hadir dalam acara ini jajaran menteri Kabinet Merah Putih antara lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pariwisata Widyawati Wardhana, MenpanRB Rini Widyantini, Menteri Sosial Saifulah Yusuf, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menkopolkam Budi Gunawan, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menko PMK Pratikno, dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, serta jajaran TNI, Polri.
28/03/2025 | Humas
BAZNAS RI Salurkan Bantuan Paket Pangan Ramadhan KSrelief bagi Warga Kampung Pemulung di Pondok Labu
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendistribusikan bantuan paket pangan Ramadhan dari King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre (KSrelief) untuk masyarakat kurang mampu di Kampung Pemulung Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).
Pada Ramadhan tahun 2025, KSrelief mengalokasikan sebanyak 7.911 paket bantuan pangan yang didistribusikan oleh BAZNAS di empat provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Adapun bantuan yang didanai oleh KSrelief ini terdiri dari berbagai bahan pangan pokok, seperti beras, minyak goreng, mie instan, kecap manis, saus, garam, sarden, dan gula.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap kerja sama antara BAZNAS dan KSrelief.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada KSrelief atas kepeduliannya kepada masyarakat Indonesia. Bantuan ini sangat berarti, terutama di bulan Ramadhan, ketika kebutuhan pangan meningkat. Kami di BAZNAS berkomitmen untuk mendistribusikan bantuan ini secara tepat sasaran salah satunya bagi warga kampung pemulung di Pondok Labu, Cilandak,” ujarnya.
Kiai Noor menjelaskan, pendistribusian bantuan ini merupakan bagian dari program kemanusiaan BAZNAS yang terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Bantuan dari KSrelief ini menjadi wujud nyata solidaritas internasional dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di bulan Ramadhan. BAZNAS berkomitmen untuk terus menjadi jembatan kebaikan antara para donatur dan masyarakat penerima manfaat," ujar Kiai Noor.
"Dengan adanya dukungan dari mitra seperti KSrelief, BAZNAS semakin optimis dalam menjalankan misinya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan," lanjutnya.
Ia menegaskan, pentingnya solidaritas dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat saat ini. Kiai Noor juga mengajak masyarakat yang rezekinya berlebih untuk turut berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
"Langkah kemanusiaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam aksi-aksi sosial yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat," ucap Kiai Noor.
"Bersama-sama, kita bisa meringankan beban mereka yang membutuhkan. Mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga Kampung Pemulung di Pondok Labu dalam menghadapi Bulan Suci Ramadhan,” ujarnya.
Masyarakat penerima manfaat di Kampung Pemulung Pondok Labu menyambut baik bantuan tersebut. Inem (60), seorang penjual keripik singkong, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan sembako yang diterimanya.
"Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama untuk persiapan sahur dan buka puasa Ramadhan nanti," ujar Inem.
"Terima kasih kepada Raja Salman dan BAZNAS, semoga bantuan ini membawa berkah untuk semua," ucapnya.
King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre (KSrelief) merupakan lembaga bantuan kemanusiaan yang didirikan oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Sejak berdirinya, KSrelief telah memberikan berbagai bentuk bantuan kemanusiaan kepada umat Muslim di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
17/02/2025 | Humas
BAZNAS Bersama King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre Distribusikan 7.911 Bantuan Paket Pangan Ramadhan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan bantuan paket pangan Ramadhan 1446 H sebanyak 7.911 dari lembaga bantuan kemanusiaan yang didirikan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud, King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre.
Adapun Paket Pangan Ramadhan ini akan didistribusikan ke 40 kabupaten/kota di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bantuan tersebut berupa makanan pokok seperti beras, minyak goreng, mi instan, sarden, kecap manis, saos, garam, dan gula.
Penyerahan dan pelepasan bantuan paket pangan Ramadhan tersebut dilaksanakan di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Senin (17/2/2025). Bantuan ini didanai oleh King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre.
Turut hadir, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Acmad, MA, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia H.E. Mr. Faisal Abdullah Al-Amudi, serta Perwakilan King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre (KSrelief) Abdul Rahman Al Zaben, dan Ghazi Alanazi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag, Staf Ahli Menteri bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Kemensos RI Dr. Drs. Pepen Nazaruddin, M.Si, QGIA, serta Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI Siti Nugraha Mauludiah.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengatakan, bantuan King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre (KSrelief) sebanyak 7.911 paket untuk Ramadhan ini didistribusikan ke 40 kabupaten/kota di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat islam di dunia, khususnya umat islam di Indonesia, dan pada bulan ini juga secara rutin BAZNAS menerima bantuan paket pangan Ramadhan dari King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre, untuk disalurkan kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan, penyaluran bantuan ini merupakan program tahun ke-3," ujar Kiai Noor.
Menurut Kiai Noor, distribusi bantuan paket pangan seberat 29 kg per paketnya menjadi bukti nyata dari semangat kemanusiaan yang tinggi, di mana lebih dari sekedar kata-kata, tapi melangkah ke tindakan nyata untuk meringankan beban masyarakat yang tengah dilanda kesulitan.
"Dengan menyebarkan paket-paket bantuan kepada 7.911 keluarga, kita tidak hanya memberikan makanan atau barang-barang pokok semata, tetapi kita juga memberikan harapan, cinta, dan kehangatan dalam setiap paketnya," ujarnya.
Kiai Noor menegaskan, melalui kerja sama yang baik antara BAZNAS dan King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre, diharapkan makin banyak masyarakat yang dibantu. Kiai Noor juga berharap kedepannya BAZNAS dan King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre dapat meningkatkan kerja sama di bidang-bidang lainnya.
"BAZNAS siap untuk meningkatkan kerja sama yang lebih luas dengan King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre di segala bidang, tidak hanya dalam kemanusiaan saja, tetapi juga ekonomi, pendidikan dan lain-lain," katanya.
"Apresiasi setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kami kepada kerajaan Saudi Arabia, khususnya King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre, semoga Allah selalu menjaga Raja Salman, Kerajaan Saudi Arabia dan seluruh penduduknya, Amin," tutup Kiai Noor.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam program bantuan paket pangan Ramadhan hasil kerja sama antara BAZNAS dan King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre.
"Bantuan kemanusiaan ini merupakan arahan dan instruksi langsung dari yang mulia Raja Salman bin Abdul Aziz dan Pangeran Muhammed bin Salman dengan berkoordinasi melalui BAZNAS dan ini merupakan bentuk perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat muslim Indonesia khususnya dan masyarakat muslim dunia secara umum," katanya.
"Bantuan ini merupakan bukti nyata peran yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi dalam masalah kemanusiaan, Semoga bantuan ini dapat diterima oleh masyarakat muslim Indonesia yang membutuhkan sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik, dan semoga kedua bangsa ini terus diberikan kemajuan dan kemakmuran," ucapnya.
Hadir pula Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si. CFRM., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA., Pimpinan BAZNAS RI Bidnag Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat, Lc, M.A. CFRM, Sekretaris Utama BAZNAS RI H. Subhan Cholid, Lc, serta Deputi 2 BAZNAS RI M. Arifin Purwakananta dan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si.
17/02/2025 | Humas
Wakaf dan Zakat Fun Run 2024: Kolaborasi BWI, Kemenag, dan BAZNAS Mengajak Masyarakat Berolahraga Sambil Berbagi
Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kementerian Agama (Kemenag) RI, dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggagas acara Wakaf dan Zakat Fun Run (Waqf Run) 2024, yang akan berlangsung pada 22 Desember 2024 di Jakarta.
Acara ini bertujuan untuk mendorong masyarakat lebih aktif dalam berolahraga sekaligus memperkenalkan pentingnya wakaf dan zakat sebagai instrumen kesejahteraan.
Mengusung tema "Sehat Bersama, Wakaf dan Zakat untuk Sesama, demi Mewujudkan Indonesia Emas 2045", kegiatan ini berharap bisa meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam hal wakaf dan zakat. Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, Ketua BWI sekaligus Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, menyatakan bahwa acara ini merupakan langkah penting dalam mengedukasi masyarakat dengan cara yang menyenangkan.
"Wakaf dan Zakat adalah dua instrumen besar untuk kesejahteraan umat. Dengan kolaborasi lintas lembaga, kami yakin kesadaran masyarakat akan semakin meningkat," ujar Prof. Kamaruddin. Selain itu, peserta akan diberi kesempatan untuk melakukan wakaf uang melalui aplikasi Satu Wakaf.
Acara ini ditargetkan diikuti oleh 1.500 peserta, yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum dan pengelola wakaf dan zakat. Selain berolahraga, peserta dapat berbagi keberkahan melalui kontribusi wakaf dan zakat. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga sebagai ajang pemberdayaan ekonomi umat.
“Wakaf dan zakat bukan hanya ibadah, tetapi juga solusi untuk pemberdayaan ekonomi umat. Lewat Waqf Run 2024, kami ingin menyampaikan pesan bahwa berwakaf dan berzakat bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan penuh semangat,” ujarnya.
Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA memiliki harapan, kegiatan Waqf Run 2024 dijadikan sebuah momen kebersamaan untuk menciptakan Indonesia yang sehat serta lebih berdaya.
“Saatnya kita bersatu dalam langkah dan tujuan, menjadikan wakaf dan zakat sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat,” pungkas Prof. Ahmad.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap kampanye literasi digital wakaf dan zakat, Waqf Run 2024 juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem sosial yang berkelanjutan di Indonesia, dengan hiburan musik dan kegiatan seru yang turut meramaikan acara.
Kontributor : Ilham
editor : Novan
23/12/2024 | Humas
Ketua MPR RI Salurkan Infak untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi melalui BAZNAS
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, H. Ahmad Muzani, menyerahkan infak sebesar Rp250 juta untuk membantu korban bencana erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa waktu lalu Penyerahan simbolis dilakukan di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), yang akan menyalurkan bantuan tersebut melalui program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB).
Pada kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA, menyampaikan rasa terima kasih kepada H. Ahmad Muzani atas sumbangannya yang telah diberikan sebelumnya untuk membantu korban bencana di Palestina dan Sumatera Barat. Menurut Kiai Noor, ini adalah kali ketiga Muzani menyalurkan bantuannya melalui BAZNAS, yang selalu hadir dalam penanganan bencana.
"Ini adalah kali ketiga Bapak Ahmad Muzani memberikan sumbangan melalui BAZNAS. Sebelumnya, beliau telah membantu korban bencana di Palestina dan Sumatera Barat. Alhamdulillah, kali ini beliau kembali hadir untuk membantu korban bencana di NTT,” ucap Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor menegaskan bahwa dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun kembali fasilitas umum, seperti masjid, sekolah, dan rumah sakit, serta untuk menyediakan hunian sementara atau tetap di daerah terdampak erupsi Gunung Lewotobi.
Program BTB yang telah berpengalaman dalam bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menjadi saluran yang dipercaya untuk menyalurkan bantuan di lokasi-lokasi bencana. Dalam hal ini, Kiai Noor mengungkapkan bahwa BAZNAS tidak hanya fokus pada penanggulangan bencana di dalam negeri, tetapi juga berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan internasional, seperti yang dilakukan untuk Palestina.
"BTB adalah program BAZNAS yang memiliki ketangguhan teruji, sering bekerja sama dengan BNPB. BTB selalu hadir dalam setiap bencana. Dan insya Allah, amanah ini akan kami salurkan dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Selain itu, Kiai Noor juga mengungkapkan bahwa penyerahan infak ini menandai dimulainya penggalangan dana resmi dari BAZNAS untuk bencana erupsi Gunung Lewotobi. Ia berharap donasi yang diberikan oleh Muzani dapat memotivasi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam membantu korban bencana di NTT.
Sementara itu, Ketua MPR RI, H. Ahmad Muzani mengapresiasi BAZNAS sebagai lembaga yang terpercaya dalam pengelolaan dana kemanusiaan. Ia mengungkapkan, gotong royong adalah tradisi bangsa Indonesia, dan BAZNAS telah menjadi jembatan yang amanah untuk menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan.
"Gotong royong dan saling membantu adalah tradisi bangsa kita. BAZNAS telah menjadi jembatan yang terpercaya untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” katanya saat memberi sambutan.
Muzani juga menekankan bahwa BAZNAS memiliki rekam jejak yang teruji dalam menghadapi berbagai musibah dan selalu hadir dengan sigap di tengah masyarakat yang terdampak.
“BAZNAS selalu hadir di tengah masyarakat ketika terjadi musibah. Jam terbangnya dalam mengelola bantuan sudah tidak diragukan lagi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Muzani juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan memberikan dukungan kepada korban bencana melalui infak ke BAZNAS. Ia mengungkapkan bahwa infak yang disalurkan berasal dari hasil penjualan sapi dan berharap dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat bahwa hewan ternak memiliki nilai yang dapat dimanfaatkan untuk amal kemanusiaan. Dengan percaya kepada BAZNAS, Muzani yakin bantuan yang diberikan akan tersalurkan dengan tepat dan bermanfaat bagi para korban.
25/12/2024 | Humas
BAZNAS Gelar Internasional Forum Guna Dukung Kemanusiaan Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI akan mengadakan BAZNAS International Forum (BIF) guna memperluas aliansi serta memperkuat kerja sama dengan mitra internasional dalam menunjang misi kemanusiaan khususnya Palestina.
Kegiatan BIF tersebut rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA., dan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selain itu BIF juga akan dihadiri oleh mitra-mitra internasional seperti Bayt Zakat Al Azhar, Mishr Al Kheir, Shunna Al Hayat, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), UNRWA, dan Islamic Solidarity Fund (ISF) OIC.
Saat dimintai keterangan Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengatakan jika BIF bertujuan untuk dapat mempererat aliansi kerja sama BAZNAS pada tingkat global dan juga memperoleh dukungan lebih luas dari para donatur demi memperkuat sinergi kemanusiaan untuk Palestina.
"Forum ini memberikan ruang bagi para donatur untuk memahami lebih dalam upaya BAZNAS dan berkontribusi dalam memperkuat solidaritas kemanusiaan untuk Palestina," jelas Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA.
Ia juga mengatakan jika BAZNAS akan membangun kerja sama dengan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional, seperti Bayt Zakat Al Azhar, Mishr Al Kheir, Shunna Al Hayat, JHCO, UNRWA, dan ISF OIC
"Forum ini akan mendiskusikan agenda-agenda kerja sama antara BAZNAS dan OIC. Agenda-agenda ini diharapkan mampu memberi efek yang substansial dalam upaya bantuan kemanusiaan, baik di Indonesia dan negara-negara lain yang membutuhkan," tambahnya.
Sementara itu Sekretaris Utama BAZNAS RI, Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc., MA., mengatakan jika BIF akan berperan sebagai tonggak penting untuk mempererat peran BAZNAS pada kancah internasional serta mengoptimalkan kontribusi pada isu-isu kemanusiaan di Palestina.
"Kami berkomitmen untuk mengutamakan solidaritas kemanusiaan, khususnya bagi Palestina, melalui kolaborasi dengan mitra-mitra global," ungkapnya.
Ia berharap BIF bisa menjadi peluang penting untuk memperkuah peran global BAZNAS, terkhusus dalam memberi dukungan misi kemanusiaan untuk Palestina.
"Dengan mengedepankan kerja sama lintas negara, BAZNAS siap menjadi pilar solidaritas dunia Islam di masa depan," tutupnya.
Kontributor : Fikri Pratama
editor : Widya Michella
19/11/2024 | Humas
BAZNAS RI, LAZ, dan UPZ Serukan Masyarakat untuk Perkuat Bantuan bagi Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk membangun kembali Gaza dan mengajak masyarakat untuk terus memperkuat dukungan serta bantuan untuk warga Palestina.
Dalam kesempatan itu, BAZNAS menyampaikan bahwa mereka telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp120 miliar kepada masyarakat Palestina, dengan lebih dari 407.350 warga Palestina menjadi penerima manfaat, dan jumlah ini terus bertambah.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dalam arahan yang diberikan dalam Rapat Koordinasi Khusus “Membasuh Luka Palestina” yang diadakan di Jakarta baru-baru ini. Acara ini dihadiri oleh 150 perwakilan dari LAZ dan UPZ yang menyumbangkan infaknya melalui BAZNAS.
“Ini membuktikan bahwa Indonesia hadir di Palestina, Indonesia hadir di Gaza. Secara politis, kekuatan umat Islam Indonesia sangat besar di mata internasional,” kata Kiai Noor.
Menurut Kiai Noor, meskipun bantuan kemanusiaan dari Indonesia mungkin tidak sebesar yang diberikan negara-negara Arab, namun kehadiran umat Muslim Indonesia di Gaza sangat berarti bagi rakyat Palestina di wilayah tersebut.
“Mungkin kita kalah dalam jumlah dengan negara-negara Arab dalam membangun Gaza, tetapi kekuatan umat Islam Indonesia sangat dibutuhkan oleh masyarakat Palestina, artinya pengaruh umat Islam Indonesia sangat besar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor mengungkapkan bahwa bantuan dari Indonesia juga memberikan jawaban atas pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang mengusulkan agar warga Gaza dipindahkan ke tempat lain.
“Keberadaan negara-negara, termasuk Indonesia, sangat penting untuk membuktikan bahwa Gaza tidak ditinggalkan oleh umat Islam Indonesia dan umat lain di seluruh dunia, karena saya yakin banyak juga umat non-Muslim yang peduli dengan nasib Gaza,” ujar Kiai Noor.
Kiai Noor juga menambahkan, bahwa Malaysia berencana untuk membangun beberapa fasilitas publik di Gaza, seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid, yang serupa dengan rencana BAZNAS RI.
“Saya mendengar bahwa Malaysia juga akan membantu Gaza. Perdana Menteri Malaysia, Prof. Dr. Anwar Ibrahim, mengatakan akan membangun rumah sakit, sekolah, dan masjid yang sama dengan yang kami cita-citakan. Nilainya sekitar Rp400 miliar, hampir sama dengan yang kami rencanakan,” kata Kiai Noor.
Sementara itu, Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional KH Acmad Sudrajat Lc MA CFRM menambahkan, bahwa BAZNAS RI akan memanfaatkan situasi pasca-perang atau setelah disepakatinya gencatan senjata antara pejuang Palestina dan militer Israel.
“Kami menyambut kondisi pascaperang ini dan akan melakukan koordinasi strategi bersama pemerintah Indonesia. Suasana ini berbeda dengan saat perang, ketika kami tidak bisa berbuat banyak. Gencatan senjata harus dimanfaatkan untuk membangun kawasan Indonesia di Gaza,” kata Kiai Ajat.
“Kami berkumpul di bulan Syakban ini, semoga niat baik kami dimudahkan oleh Allah dan diberi kesempatan untuk bersama-sama ke Gaza. Kami berharap pembangunan dapat berjalan lancar,” tambahnya.
Kontributor : Naya
Editor : Pu3
12/02/2025 | Humas
BAZNAS RI Terima Elshinta Award 2025 atas Kolaborasi Bisnis yang Mengesankan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dianugerahi Elshinta Award 2025 sebagai Outstanding Business Collaboration atas kontribusinya dalam memberikan perspektif dan bekerja sama dengan siaran Radio Elshinta.
Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., di Gedung Antara Heritage Center, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengungkapkan rasa terima kasih kepada Radio Elshinta yang telah menjadi mitra penting bagi BAZNAS dalam menyebarkan literasi dan komunikasi mengenai zakat kepada masyarakat.
“Elshinta adalah mitra kolaborasi yang luar biasa yang sangat membantu BAZNAS dalam literasi dan memberikan komunikasi kepada masyarakat, sehingga apa yang diraih BAZNAS saat ini rata-rata naik 30 persen,” ujar Kiai Noor.
Dia berharap Radio Elshinta terus berkomitmen untuk menyiarkan informasi edukatif mengenai zakat kepada publik dan mempertahankan kerja sama dengan BAZNAS, sehingga manfaatnya bisa lebih dirasakan oleh masyarakat.
“BAZNAS RI akan terus berkolaborasi dengan media, salah satunya Radio Elshinta. Kami sangat percaya dengan Elshinta karena selama ini terus memberikan perkembangan informasi sehingga mendapat apresiasi dari masyarakat,” tambahnya.
Kiai Noor juga mencatat, dalam beberapa tahun terakhir, BAZNAS telah sering kali menerima penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini tak lepas dari komitmen BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat yang konsisten menjalankan prinsip "3A", yaitu Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
Kontributor : Naya
Editor : Nov
05/02/2025 | Humas
BAZNAS RI Tetap Unggul dengan Sertifikasi ISO dan Komitmen Penerapan Prinsip 3A
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menunjukkan kiprahnya dengan mempertahankan dua sertifikasi penting, yakni ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu dan ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan. Sertifikasi ini diberikan oleh PT Garuda Sertifikasi Indonesia dan menjadi bukti nyata penerapan prinsip 3A (Aman Syar'i, Aman Regulasi, Aman NKRI) dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).
Pada beberapa waktu lalu, upacara penyerahan sertifikat berlangsung di Gedung BAZNAS RI, Jakarta. Yang dihadiri langsung oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, bersama pimpinan lainnya dan perwakilan dari PT Garuda Sertifikasi Indonesia, Eko Sutrisno beserta timnya.
"Kami merasa bersyukur karena BAZNAS RI dapat terus mempertahankan standar ISO setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan dedikasi kami dalam memastikan manajemen internal selalu dalam pengawasan ketat dan terus berkembang,” ujar Ketua BAZNAS RI
Kiai Noor menegaskan komitmen lembaga sebagai pengelola zakat nasional untuk selalu menyempurnakan sistem manajemen sesuai standar ISO 9001:2015 dan ISO 37001:2016. Menurutnya, penerapan standar internasional tersebut penting agar pengelolaan zakat berjalan efektif, efisien, dan dapat dipercaya oleh seluruh muzaki.
"Sistem Mutu ISO 9001:2015 membantu mengarahkan dan mengendalikan operasional kami sehingga kualitas layanan yang diberikan sesuai dengan persyaratan dan regulasi yang berlaku, “tambahnya.
Sementara itu, terkait sertifikasi anti penyuapan, Kiai Noor juga menjelaskan " Sertifikasi ISO 37001:2016 kami peroleh setelah audit resertifikasi menyeluruh yang mencakup layanan pengelolaan zakat, pengumpulan, pendistribusian, dan layanan pendukung, yang dilaksanakan oleh PT Garuda Sertifikasi Indonesia yang berkantor pusat di Denpasar, Bali.” Ucapnya
Kiai Noor juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran pimpinan, para amilin dan amilat, serta pihak terkait atas kerjasama yang solid dalam mempertahankan kedua sertifikat ISO tersebut.
Prof. (HC) Dr. Zainulbahar Noor SE, Mec, dari Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan BAZNAS RI, menambahkan, Pencapaian sertifikasi ini semakin memacu semangat kami untuk terus berinovasi dalam pengelolaan ZIS di seluruh unit kerja, serta menegaskan bahwa manajemen kami telah memenuhi standar internasional yang berlaku.
“Prestasi ini juga merupakan penguatan BAZNAS RI dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS), dengan menerapkan sistem manajemen mutu yang mengikuti standar internasional di seluruh unit kerja BAZNAS," katanya.
Kemudian, dari pihak PT Garuda Sertifikasi Indonesia, perwakilan Eko Sutrisno pun menyampaikan pujiannya" Selamat kepada BAZNAS RI yang berhasil mempertahankan kedua sertifikat ISO ini. Keberhasilan tersebut mencerminkan kepercayaan publik yang terjaga, sekaligus menjadi contoh bagi LAZ di Indonesia maupun kawasan regional. Semoga pencapaian ini dapat menjangkau BAZNAS Daerah agar transparansi dan akuntabilitas semakin terjaga. “
Untuk informasi, BAZNAS RI pertama kali meraih sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2018 dengan nomor QS 3354 dari Badan Sertifikasi WQA-APAC. Selanjutnya, pada periode 2017–2022, lembaga ini memperoleh sertifikat ISO 9001:2015 versi terbaru, dan sejak 2023 hingga saat ini, sertifikasi diberikan oleh PT Garuda Sertifikasi Indonesia. Sedangkan untuk ISO 37001:2016, BAZNAS telah menjalankan kick off SMAP sejak 2019, mendapatkan sertifikat dari PT Mutu Agung pada 2020–2022, dan sejak 2023 hingga sekarang sertifikat tersebut dikeluarkan oleh PT Garuda Sertifikasi Indonesia dengan lingkup seluruh unit kerja.
Dengan pencapaian tersebut, BAZNAS RI semakin mengukuhkan posisinya sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional, transparan, dan selalu berupaya memenuhi standar internasional demi kepentingan umat.
Kontributor : Najwa Najihah
Editor : Nov
05/02/2025 | Humas
Kolaborasi BAZNAS RI dan UCY Dorong Optimalisasi ZIS melalui Penelitian dan Inovasi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) guna memperkuat penelitian serta inovasi dalam pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan potensi penghimpunan zakat nasional yang diperkirakan mencapai Rp327 triliun.
Kerja sama ini diwujudkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang mencakup aspek pengelolaan ZIS, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta pemberdayaan ekonomi di lingkungan UCY.
Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium UCY baru-baru ini dan dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., bersama Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si CFRM., serta Rektor UCY.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI menegaskan bahwa kerja sama ini membawa manfaat luas bagi kedua institusi, termasuk dalam penguatan edukasi zakat dan pengembangan riset di bidang ZIS.
"Kerja sama ini sangat menguntungkan dalam rangka untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan lain yang multimanfaat juga bisa ditopang BAZNAS dan UCY," ujar Kiai Noor.
Selain itu, ia juga menyoroti peran perguruan tinggi sebagai pusat keilmuan yang dapat berkontribusi dalam mengoptimalkan pengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat.
"Di perguruan tinggi pula bisa dilakukan penguatan kelembagaan dengan mendirikan dan mengelola Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk mengelola dana zakat yang dihimpun dari dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa yang nantinya sangat bermanfaat," jelasnya.
Kiai Noor juga menegaskan, dengan integrasi nilai-nilai keislaman dan keilmuan akan menghadirkan program-program pemberdayaan yang tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga produktif dan berkelanjutan.
"Mudah-mudahan ke depan kerja sama ini juga bisa dikembangkan utamanya dalam penelitian, pengembangan hingga optimalisasi potensi ZIS," kata Noor.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Noor juga menyampaikan Kuliah Umum dengan Tema "Pengelolaan Zakat, Infaq dan Sedekah di Perguruan Tinggi untuk Ekonomi Berkelanjutan".
Pada kesempatan yang sama, Rektor UCY menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dan berharap implementasi kerja sama ini dapat berjalan optimal, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi.
"Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan secara optimal, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga pada bidang pemberdayaan ekonomi. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat seluruh civitas akademika di UCY," harapnya.
Dan acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk perwakilan dari BAZNAS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan BAZNAS Kota Yogyakarta.
Kontributor : Najwa Najihah
Editor : YMK
12/02/2025 | Humas
BAZNAS RI Percepat Penghimpunan ZIS dengan Beragam Kanal Menjelang Ramadhan
Menjelang bulan Ramadhan 1446 H/2025 M, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus meningkatkan efektivitas layanan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Berbagai inovasi, baik melalui jalur retail maupun digital, telah dipersiapkan guna mempermudah masyarakat dalam menunaikan kewajiban berzakat dengan aman dan praktis.
Komitmen ini disampaikan dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema “Pengumpulan Retail dan Off Balance Sheet dalam Mencapai Target Pengumpulan Ramadhan,” yang diadakan oleh Pusdiklat dan ditayangkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV baru-baru ini. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh, termasuk Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., serta Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan.
Dalam kesempatan tersebut, Nadratuzzaman menegaskan bahwa Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan penghimpunan ZIS.
“Bulan Ramadhan bukan hanya soal ibadah puasa dan shalat, tapi juga menjadi waktu di mana masyarakat lebih banyak berzakat, berinfak, dan bersedekah. Jangan sampai pengumpulan kita rendah, sementara potensi donasi sangat besar,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa berbagai langkah strategis telah disiapkan, termasuk memperbanyak gerai zakat, menggandeng perusahaan ritel dan komunitas, serta mengadakan berbagai kegiatan penggalangan dana.
“Selain itu, program zakat istana dan layanan jemput zakat juga difasilitasi guna memudahkan masyarakat menyalurkan ZIS melalui BAZNAS,” lanjutnya.
Di sisi digital, kemudahan pembayaran turut diperkuat melalui berbagai metode.
“Sementara itu, pada kanal digital diperkuat melalui pembayaran via e-wallet, transfer bank, dan marketplace agar lebih mudah diakses oleh para muzaki,” kata Nadratuzzaman.
Selain kanal retail dan digital, pendekatan off balance sheet juga dioptimalkan, dengan menggandeng berbagai lembaga seperti masjid, yayasan, dan komunitas untuk meningkatkan potensi penghimpunan dana ZIS.
“Pendekatan ini sangat penting karena banyak donasi yang sebenarnya bisa dihimpun dari sumber-sumber tersebut jika dikelola dengan baik,” kata Nadratuzzaman.
Sementara itu, Fitriansyah Agus Setiawan menekankan pentingnya akses layanan yang cepat dan efisien, terutama menjelang puncak penghimpunan pada 10 hari terakhir Ramadhan.
“Kami ingin memastikan donasi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Apalagi, puncak penghimpunan terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan, sehingga kita harus siap dengan berbagai kanal,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa strategi komunikasi yang agresif telah disiapkan untuk mendorong penghimpunan ZIS secara maksimal. Kampanye above the line (ATL) dilakukan melalui media sosial, televisi, radio, dan billboard, sedangkan kampanye below the line (BTL) memanfaatkan WhatsApp, SMS, dan email untuk mengajak masyarakat berzakat. Dengan berbagai upaya ini, BAZNAS optimistis dapat mencapai target penghimpunan ZIS pada tahun ini.
“Dengan strategi yang telah dipaparkan, kami optimistis, BAZNAS dapat mencapai target fundraising Ramadhan tahun 2025. Dengan demikian, BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya selama Bulan Ramadhan,” kata Fitriansyah.
Kontributor: Najwa Najihah
Editor : YMK
05/02/2025 | Humas

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat